Karakteristik dan Gambaran Hasil Tajam Penglihatan pada Operasi Pterigium di Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto Tahun 2023

Authors

  • Nafiisah Nafiisah Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah
  • Agus Setyawan RS Khusus Mata, Purwokerto, Jawa Tengah

DOI:

https://doi.org/10.11594/ojkmi.v7i1.80

Keywords:

Karakteristik, Operasi, Pterigium, Tajam penglihatan

Abstract

Pendahuluan: Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular pada konjungtiva bulbar yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan hasil tajam penglihatan pascaoperasi pada pasien pterigium di RS Khusus Mata Purwokerto selama tahun 2023.

Metode: Penelitian deskriptif retrospektif ini melibatkan 44 pasien yang telah menjalani operasi pterigium. Data yang dianalisis meliputi karakteristik jenis kelamin, usia, lokasi tempat tinggal, pekerjaan, derajat dan lateralisasi pterigium, penyakit penyerta, teknik operasi dan ketajaman penglihatan.

Hasil: Hasil menunjukkan mayoritas pasien adalah perempuan berusia 60-74 tahun yang tinggal di pedesaan sebagai ibu rumah tangga. Distribusi antara pterigium unilateral dan bilateral seimbang dengan seluruhnya derajat 4. Sebagian besar pasien memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi. Sebanyak 9 pasien mengalami perbaikan tajam penglihatan yang signifikan setelah operasi dengan sebagain besar menggunakan teknik conjunctival autograft.

Kesimpulan: Intervensi bedah berperan penting dalam mengatasi gangguan penglihatan yang disebabkan oleh pterigium.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Liu L, Wu J, Geng J, Yuan Z, Huang D. Geographical prevalence and risk factors for pterygium: a systematic review and meta-analysis. BMJ Open. 2013;3(11):e003787.

Li Z, Shen Z, Zhang Y, Zhang Z, Jin X. Effects of pterygium surgery on refractive astigmatism and corneal topography. BMC Ophthalmol. 2020;20(1):123.

Luanrattana R, Sipalan R, Tseng SC. Etiopathogenesis of pterygium: A scoping review of the last two decades. J Ophthalmic Vis Res. 2018;13(1):18–25.

Chui J, Coroneo MT, Tat LT, Crouch R, Wakefield D. Ultraviolet radiation and pterygium. Eye Contact Lens. 2017;43(2):127–32.

Vinciguerra P, Rosetta P, Camesasca F. Surgical outcomes of pterygium excision: A long-term cohort study. Cornea. 2021;40(5):684–90.

Mwanza JC, Ngugi PM, Kamau K. Gender differences in pterygium recurrence after excision surgery. Ophthalmol Ther. 2020;9(2):335–41.

Almutairi MK, Saleh MM, Al-Youbi RA. Risk factors for pterygium in a Saudi population: A case-control study. Saudi J Ophthalmol. 2019;33(1):59–63.

Panchapakesan J, Leo P, Pararajasegaram R. Pterygium: Prevalence, risk factors and pathogenesis. Clin Exp Ophthalmol. 2018;46(5):518–25.

Putri YD, Setiawan SA, Siregar HH. Prevalensi Pterigium di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. J Oftalmol Indones. 2020;17(2):77–82.

Susilo P, Hartono M, Wijaya L. Prevalensi dan karakteristik pterigium pada petani di Kabupaten Semarang. J Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021;9(1):44–50.

Bekibele CO, Ashaye AO, Olawoye OO. Management of pterygium in Nigeria: A review. J Ophthalmic Vis Res. 2019;14(4):415–20.

Gupta V, Rajagopalan N. Recent advances in the management of pterygium: A review of current surgical and medical interventions. Clin Ophthalmol. 2020;14:1763–72.

Kheirkhah A, Ghaffari R, Di Pascuale MA. Outcomes of conjunctival autograft transplantation for pterygium excision using fibrin glue versus sutures. Ophthalmology. 2019;126(3):438–44.

Tan DTH, Chee SP, Dear KB, Lim AS. Effect of pterygium morphology on recurrence in an 8-year follow-up of a controlled trial comparing excision of primary pterygium with conjunctival autografting and bare sclera excision. Arch Ophthalmol. 2019;132(7):941–5.

Rahma AZ, Batubara HJS. Prevalensi penyakit mata pterigium pada nelayan di Desa Bogak kabupaten Batubara pada bulan November-Desember tahun 2020. J Ilmiah Simantek. 2021;5(3):28–31.

Erry E, Mulyani UA, Susilowati D. Distribusi dan karakteristik pterigium di Indonesia. Bul Penelit Sist Kesehatan. 2011;14(1):21259.

Pandey AN, Marken N, Marken R, Pandey BC. A clinical study of pterygium and results of treatment by excision and limbal autograft or augmented with post-op Mitomycin C. Open J Ophthalmol. 2013;3(4):97–102.

Rafiq M, Iqbal A, Ahmed I, Rasul J, Waseem M, Hamza A. Pterygium: Comparison of results excision through bare sclera technique with and without intraoperative Mitomycin C application. Prof Med J. 2014;21(1):163–6.

Li J, Tao T, Yu Y, Xu N, Du W, Zhao M, et al. Expression profiling suggests the involvement of hormone-related, metabolic, and Wnt signaling pathways in pterygium progression. Front Endocrinol. 2022;13:943275.

Desai MK, Brinton RD. Autoimmune disease in women: Endocrine transition and risk across the lifespan. Front Endocrinol. 2019;10:265.

Nuzzi R, Tridico F. How to minimize pterygium recurrence rates: Clinical perspectives. Clin Ophthalmol. 2018;12:2347–62.

Janson BJ, Sikder S. Surgical management of pterygium. Ocul Surf. 2014;12(2):112–9.

Sharma A, Raj H, Gupta A, Raina AV. Sutureless and glue-free versus sutures for limbal conjunctival autografting in primary pterygium surgery: A prospective comparative study. J Clin Diagn Res. 2015;9(11):NC06.

Downloads

Submitted

29-10-2024

Accepted

30-12-2024

Published

30-04-2025

How to Cite

Nafiisah, N., & Setyawan, A. (2025). Karakteristik dan Gambaran Hasil Tajam Penglihatan pada Operasi Pterigium di Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto Tahun 2023. Oftalmologi Jurnal Kesehatan Mata Indonesia, 7(1), 10–17. https://doi.org/10.11594/ojkmi.v7i1.80