HUBUNGAN DIABETES MELLITUS DENGAN KATARAK DI POLIKLINIK MATA RSUD MOHAMMAD ANWAR SUMENEP TAHUN 2023
DOI:
https://doi.org/10.11594/ojkmi.v5i3.60Keywords:
diabetes mellitus, katarakAbstract
Pendahuluan: Katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar kedua di dunia (65,2 juta pasien). Katarak adalah suatu kelainan pada lensa mata yang ditandai timbulnya opasitas pada lensa dan mengakibatkan berkurangnya transparansi dari lensa. Salah satu faktor risiko katarak adalah diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diabetes mellitus dengan katarak.
Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Data penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Analisis data dengan analisis univariat, bivariat menggunakan uji analisis fisher exact dan odds ratio.
Hasil: Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 310 responden. 265 responden mengalami katarak (85,50%), 27 responden mengalami katarak dan diabetes mellitus (8,70%), 18 responden menderita diabetes mellitus (5,80%). Dengan menggunakan analisis fisher exact diperoleh nilai p value = 0.000 (p <0.05) yang bermakna terdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan katarak. Nilai odds ratio = 1,667 (OR >1) yang bermakna pasien dengan diabetes mellitus berisiko 1,667 kali lebih besar menderita katarak dibandingkan tidak diabetes mellitus.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan katarak di RSUD Moh. Anwar Sumenep. Pasien yang menderita diabetes berisiko 1,667 kali lebih besar terjadi katarak dibandingkan tidak diabetes mellitus.
Downloads
References
World Health Organization. World Report on Vision. World Health Organization. 2019;
Rif’Ati L, Halim A, Lestari YD, Moeloek NF, Limburg H. Blindness and Visual Impairment Situation in Indonesia Based on Rapid Assessment of Avoidable Blindness Surveys in 15 Provinces. Ophthalmic Epidemiol. 2021;28(5):408–19.
Paul Riordan-Eva JJA. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum Ed. 19. Mangunkusumo V, editor. Jakarta: EGC; 2019.
Prilly Astari. Katarak : Klasifikasi, Tatalaksana, dan Komplikasi Operasi. 2018;45(10).
Punthakee Z, Goldenberg R, Katz P. Definition, Classification and Diagnosis of Diabetes, Prediabetes and Metabolic Syndrome. Can J Diabetes. 2018 Apr 1;42:S10–5.
International Diabetes Federation. Brussels, Belgium. 2021. IDF Diabetes Atlas, 10th edition.
Kiziltoprak H, Tekin K, Inanc M, Goker YS. Cataract in diabetes mellitus. World J Diabetes. 2019 Mar 15;10(3):140–53.
Puspita R, Ashan H, Sjaaf F. Profil Pasien Katarak Senilis pada Usia 40 Tahun Keatas di RSI Siti Rahmah Tahun 2017. Health and Medical Journal. 2019;1(1):15–21.
Hugosson M, Ekström C. Prevalence and risk factors for age-related cataract in Sweden. Ups J Med Sci. 2020 Oct 1;125(4):311–5.
Karunika A, Resanindya V, Ardianti N, Wulandari K. Gambaran Faktor Risiko Penderita Katarak di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. 2022;9(1):22–8.
Putri AS, Pranoto E, Rusmaningrum BN, Effendi RG. Hubungan Merokok, Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Katarak pada Pasien Berobat di Rumah Sakit Mata. Jurnal Health Sains. 2023 Apr 19;4(4):91–7.
Millasari MT. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan terjadinya Katarak di Rumah Sakit Umum Sriwijaya tahun 2022. 2022;
Tsai L. 2022-2023 Basic and Clinical Science Course, Section 11: Lens and Cataract. 2023;
Mrugacz M, Pony-Uram M, Bryl A, Zorena K. Current Approach to the Pathogenesis of Diabetic Cataracts. Vol. 24, International Journal of Molecular Sciences. Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI); 2023.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.