Tatalaksana Glaukoma Primer dan Sekunder Pada Anak: Serial Kasus
DOI:
https://doi.org/10.11594/ojkmi.v3i3.19Keywords:
Glaukoma pada anak, trabekulektomi, implantasi tube shunt, siklodestruksiIAbstract
Pendahuluan: Glaukoma dapat menyebabkan terjadinya kebutaan permanen, dikarenakan terjadinya peningkatan tekanan intraokular (TIO) dan kerusakan saraf optik. Terapi medikamentosa pada kasus glaukoma anak, memiliki respon yang kurang baik dan sering membutuhkan tatalaksana pembedahan seperti trabekulektomi, implantasi tube shunt dan siklodestruksi.
Tujuan: Untuk menjelaskan karakteristik klinis dan tatalaksana pada 3 pasien anak dengan glaukoma.
Laporan Kasus: Kasus 1, anak perempuan usia 4 tahun dengan glaukoma sekunder pada kedua mata akibat mikrosferofakia, dilakukan implantasi tube shunt pada kedua mata dengan hasil post operative day (POD) 1 tekanan bola mata kiri tetap tinggi. Kasus 2, anak perempuan usia 10 tahun dengan juvenile open angle glaucoma (JOAG) kedua mata, dilakukan trabekulektomi dengan antimetabolit untuk mata kiri dengan POD 1 TIO mata kiri normal. Kasus 3, bayi perempuan usia 2 bulan dengan glaukoma sekunder mata kanan akibat disgenesis pada segmen anterior, dilakukan tatalaksana siklodestruksi pada mata kanan dengan TIO POD 1 tetap tinggi.
Kesimpulan: Trabekulektomi, implantasi tube shunt dan siklodestruksi merupakan pilihan tatalaksana untuk pasien glaukoma pada anak dengan TIO yang tidak terkontrol secara medikamentosa. Pertimbangan dalam pemilihan tatalaksana pembedahan terdapat beberapa faktor seperti sumber daya medis di rumah sakit, pengalaman operator dan kondisi dari pasien itu sendiri. Pada laporan kasus ini belum dapat dinilai follow up jangka panjangnya sehingga keberhasilan terapi pada laporan kasus ini belum dapat dinilai.
Downloads
References
Cantor LB, RapuanoCJ, Cioffi GA. Pediatric Ophthalmology and Strabismus. American Academy of Ophthalmology : San Fransisco,2019-2020. hal 317-30
Brandt JD. Congenital Glaucoma. Dalam : Yanoff M , Duker JS, penyunting. Ophthalmology. Edisi ke 4. Philadelphia : Elsevier, 2014.
Chen TC et al. Pediatric Glaucoma Surgery. Ophthalmology 2014;121
Rhee DJ, Rapuano CJ. Color Atlas & Synopsis of Clinical Ophthalmology Glaucoma. Edisi ke 2. Lippincot Williams & Wilkins. Philadelphia. 2012. hal 155
Girkin CA, Rhodes L, McGwin G, Marchase N, Cogen MS. Goniotomy versus circumferential trabeculotomy with an illuminated microcatheter in congenital glaucoma. J AAPOS 2012;16.
Bloom PA, Negi AK, Kersey TL, Crawley L.Cyclodestructive Techniques. Dalam : Shaarawy T,Sherwood M, Hitchings R, Crowston J, editor. Glaucoma. Edisi ke 2. Elsevier. 2015.
Kahook MY, Schuman JS. Complications of Cyclodestructive Procedures. Dalam : Shaarawy T,Sherwood M, Hitchings R, Crowston J, editor. Glaucoma. Edisi ke 2. Elsevier. 2015.
Sharon Y, Friling R, Luski M, Campoverde BQ, Amer R, Kramer M. Uveitic Glaucoma: Long-term Clinical Outcome and Risk Factors for Progression. Ocular Immunology & Inflammation, 2016.
Gupta V., Dutta P., Mary O. V., Kapoor K. S., Sihota R., Kumar G. Effect of glaucoma on the qualityof life of young patients. Investigative Ophthalmology & Visual Science. 2011;52(11):8433–8437.
Tsai J, et al. Trabeculectomy with mitomycin C versus trabeculectomy alone for juvenile primary open-angle glaucoma. Ophthalmologica. 2003;217:24–30.8
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.